Umumnya orang meremehkan kebiasaan kencing yang sedikit-sedikit tapi sering ( anyang-anyangen ). Namun, kalau hal ini berlangsung terus-menerus hingga muncul nyeri yang cukup hebat di bagian pinggang, kita harus sadar kalau ini tidak sekadar gangguan buang air kecil semata.
Anyang-anyangen ternyata bisa menjadi sinyal kuning adanya batu ginjal yang berakibat terjadinya kencing batu. Penyakit kencing batu adalah keluarnya batu-batu sangat kecil disaat buang air kecil yang mirip pasir. Gejala kencing batu bervariasi, mulai dari tanpa gejala sampai nyeri pinggang. Selain itu, kencing bisa berdarah, bisa juga tidak.
Umumnya, gejala penyakit kencing batu/batu ginjal adalah munculnya nyeri/pegal pada pinggang belakang bagian atas atau tepatnya di bawah iga terakhir ( kolik ginjal ). Pada taraf tertentu sakit yang ditimbulkan berupa nyeri menusuk-nusuk, menjalar ke arah samping mengikuti alur saluran kemih. Kadang gejala tersebut diikuti buang air kecil tidak lancar dan nyeri, air seni berwarna kemerahan, dan dapat disertai mual dan demam.
Penyebab kencing batu ini bermacam-macam, diantaranya faktor genetic (faktor keturunan), bentuk anatomis saluran kemih tidak normal sehingga menyebabkan aliran air seni yang mengandung kalsium terhenti dan lama-kelamaan terakumulasi menjadi batu, peningkatan kalsium dalam air seni karena mobilisasi kalsium tulang akibat seseorang tidak bisa bergerak lagi, misalnya karena lumpuh, air kemih yang terlalu pekat, yang terjadi akibat kebiasaan kurang minum sehingga air seni sedikit dan pekat. Selain itu, makanan dan minuman yang kurang higienis, berkadar kalsium oksalat tinggi, misalnya makanan dari olahan susu, softdrink, makanan berkadar garam tinggi, makanan manis, vitamin C dosis tinggi, kopi, teh kental memacu terbentuknya air seni pekat sehingga memudahkan terjadinya endapan pada ginjal.
Konsumsi vitamin C dan D dosis tinggi atau sekitar 100-300 mg, akan mempermudah terbentuknya batu karena vitamin C memiliki kandungan kalsium oksalat yang cukup tinggi, sedangkan vitamin D dosis tinggi meningkatkan absorbsi kalsium ke dalam usus. Di samping itu, obat-obatan untuk kanker (obat sitostatik) mempermudah terbentuknya batu karena meningkatkan asam urat.
Batu (calculi) berasal dari hasil penyaringan zat-zat buangan dari dalam tubuh oleh ginjal yang tidak dapat dikeluarkan bersama air seni sehingga mengendap di kandung kemih. Adanya batu pada kandung kemih atas menjadi penyebab utama gagal ginjal. Pembentukan batu yang terjadi perlahan itu dipengaruhi oleh tingginya kadar asam urat, kalsium oksalat, dan zat-zat lain pemicu terbentuknya batu seperti mukoprotein, berkurangnya kadar zat inhibitor (pencegah terbentuknya batu), misalnya sitrat, adanya infeksi.
Jenis batu bermacam-macam tergantung bahan pembentuknya dan tempat terbentuknya, misalnya kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, batu sistin yang terjadi akibat faktor genetik, batu magnesium amonium fosfat (struvit), batu matrix, santin. Begitu pula bentuk dan warna batu, ada yang hitam, coklat, putih, halus, kasar/ tajam sehingga dapat melukai saluran kencing.
Pengobatan penyakit ini ditentukan oleh jenis batunya, misalnya batu kalsium dapat dicegah dengan mengurangi konsumsi makanan berkalsium seperti makanan olahan dari susu, kedelai. Untuk batu asam urat biasanya diberikan obat alupurinol atau dengan mengubah suasana asam dengan garam natrium bikarbonat di samping obat alupurinol tadi.
Sedangkan batu yang tidak disertai adanya ekskresi kalsium atau asam urat tinggi, dicoba dengan minum banyak dulu, belum perlu obat. Jika menghendaki cara yang lebih canggih, dapat digunakan sinar laser, tindakan bedah seperti menembak batu (ESWL), ureteroskopi (alat teropong sekaligus dapat menghancurkan batu), atau PCN (percutaneous nephrolythotomy) alat masuk dari dinding belakang ke dalam ginjal dan batu diambil atau dihancurkan. Tindakan lain adalah operasi. Untuk mencegahnya, terapkan pola makan yang sehat dan seimbang dan jangan makan garam dan protein yang berlebih. Untuk batu asam urat, hindari konsumsi berlebihan jeroan, alkohol, kaldu, dan sea food
|
0 komentar:
Post a Comment