Jahe Untuk Penderita Asma
Jahe adalah salah satu bumbu dapur yang terkenal dengan khasiat menghangatkan. Namun baru-baru ini penelitian menemukan dengan menambahkan jahe pada obat asma dapat membuat penderitanya lebih efektif untuk bernapas.
Dikutip dari Dailymail, Rabu (22/5/2013) para ilmuwan menemukan bahwa komponen akar yang pedas ini berinteraksi dengan obat yang disebut beta-agonis yang dapat melegakan saluran pernafasan.
Maka dengan menambahkan jahe untuk obat dapat meningkatkan relaksasi Airway Smooth Muscle (ASM) atau otot saluran pernafasan ini telah diuji di laboratorium. "Senyawa ini dapat memberikan bantuan tambahan pada gejala asma bila digunakan dalam kombinasi dengan beta-agonis," kata dr Elizabeth Townsend, pemimpin peneliti dari Universitas Columbia di Amerika Serikat.
"Dengan memahami mekanisme di mana senyawa jahe mempengaruhi jalan napas, kita bisa mengeksplorasi penggunaan terapi ini dalam mengurangi gejala asma," tambahnya.
Serangan asma terjadi pada saat saluran bronkial yang membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru menjadi ketat dan sempit. Sehingga dengan memberikan relaksasi pada otot-otot saluran napas, beta-agonis membantu untuk membuka saluran udara sehingga memungkinkan penderita untuk bernapas.
Pertama-tama, para ilmuwan mengambil sampel jaringan ASM manusia dan membuat mereka berkontraksi dengan cara membukanya ke sinyal saraf asetilkolin kimia. Kemudian, sampel tersebut diberi perlakuan pada isoproterenol beta-agonis yang dicampur dengan tiga komponen terpisah jahe - 6-gingerol, 8-gingerol atau 6-shogaol.
Dari tiga, 6-shogaol tampak yang paling efektif dalam meningkatkan efek relaksasi dari beta-agonis. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa ketiga senyawa jahe ditekan sebuah enzim yang terkait dengan gejala asma.
Selain itu, 6-shogaol filamen protein terlarut diketahui berperan dalam konstriksi tabung bronkial. Penemuan ini dipresentasikan pada American Thoracic Society 2013 konferensi di Philadelphia.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa komponen jahe yang dimurnikan dapat sinergis dengan beta-agonis untuk memberikan rasa rileks pada ASM," ucap Elizabeth.
Dikutip dari Dailymail, Rabu (22/5/2013) para ilmuwan menemukan bahwa komponen akar yang pedas ini berinteraksi dengan obat yang disebut beta-agonis yang dapat melegakan saluran pernafasan.
Maka dengan menambahkan jahe untuk obat dapat meningkatkan relaksasi Airway Smooth Muscle (ASM) atau otot saluran pernafasan ini telah diuji di laboratorium. "Senyawa ini dapat memberikan bantuan tambahan pada gejala asma bila digunakan dalam kombinasi dengan beta-agonis," kata dr Elizabeth Townsend, pemimpin peneliti dari Universitas Columbia di Amerika Serikat.
"Dengan memahami mekanisme di mana senyawa jahe mempengaruhi jalan napas, kita bisa mengeksplorasi penggunaan terapi ini dalam mengurangi gejala asma," tambahnya.
Serangan asma terjadi pada saat saluran bronkial yang membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru menjadi ketat dan sempit. Sehingga dengan memberikan relaksasi pada otot-otot saluran napas, beta-agonis membantu untuk membuka saluran udara sehingga memungkinkan penderita untuk bernapas.
Pertama-tama, para ilmuwan mengambil sampel jaringan ASM manusia dan membuat mereka berkontraksi dengan cara membukanya ke sinyal saraf asetilkolin kimia. Kemudian, sampel tersebut diberi perlakuan pada isoproterenol beta-agonis yang dicampur dengan tiga komponen terpisah jahe - 6-gingerol, 8-gingerol atau 6-shogaol.
Dari tiga, 6-shogaol tampak yang paling efektif dalam meningkatkan efek relaksasi dari beta-agonis. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa ketiga senyawa jahe ditekan sebuah enzim yang terkait dengan gejala asma.
Selain itu, 6-shogaol filamen protein terlarut diketahui berperan dalam konstriksi tabung bronkial. Penemuan ini dipresentasikan pada American Thoracic Society 2013 konferensi di Philadelphia.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa komponen jahe yang dimurnikan dapat sinergis dengan beta-agonis untuk memberikan rasa rileks pada ASM," ucap Elizabeth.
0 komentar:
Post a Comment