Thursday, January 23, 2014

Gagal Batu Ginjal

Gagal Batu Ginjal




Gagal batu ginjal adalah termasuk salah satu jenis penyakit kritis yang ditakuti dikarekan menimbulkan nyeri yang luar biasa disaat "kambuh". Banyak faktor yang mempengaruhi atau mempermudah seseorang terkena batu ginjal. Di antaranya adalah faktor umur, jenis kelamin, keturunan, lingkungan, dan adanya kelainan metabolisme.

Selain itu, makanan yang tak seimbang gizinya berpeluang besar dalam terbentuknya batu ginjal. Dalam hal ini ada penelitian yang menjelaskan sedikitnya ada 24 elemen makanan, termasuk vitamin dan mineral, yang berperan dalam pembentukan batu ginjal.
Mengkonsumsi bahan makanan berlebihan mengandung purine (hati, usus, otak, dan udang) bisa menyebabkan tingginya kadar asam urat dalam air kemih. Sama halnya bila kita mengkonsumsi bahan makanan yang kaya kalsium dan oksalat secara berlebihan.

Dalam kaitannya dengan komponen-komponen makanan, dikenal ada dua jenis batu yang mengandung kalsium dan yang tidak mengandung kalsium. Batu yang mengandung kalsium ada tiga jenis, yaitu kalsium oksalat, kalsium oksalat dan urat batu kalsium fosfat. Sedang batu non-kalsium adalah asam urat, struvit, dan batu sistin.

Berdasarkan hasil penelitian medis, diketahui bahwa kebanyakan di antara pasien batu ginjal adalah penderita batu ginjal kalsium (70-76 persen). Ternyata laki-laki lebih banyak menderita dengan perbandingan 2-3:1 dibandingkan dengan wanita. Makanan kaya kalsium, oksalat, protein hewani, purine dan garam adalah makanan yang perlu dikurangi. Sebaliknya, minum minuman (air putih) harus diperbanyak.

Membatasi kalsium
Dr Audrey Luize Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga menjelaskan, makin tinggi kalsium terkonsumsi makin tinggi pula ekskresinya sekaligus menambah pembentukan kristalisasi garam-garam kapur. Tingginya kadar kalsium dalam air kemih dinamakan hiperkalsiuria, yaitu kadar kalsium dalam darah normal tapi ekskresi dalam air kemih dapat mencapai 200-350 miligram (mg) per hari. Pasien hiperkalsiuria ini paling tepat melakukan diet rendah kalsium, dengan jumlah tidak lebih dari 500-600 mg per hari.

Membatasi konsumsi masukan kalsium berarti mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi seperti ikan salmon, sarden, keju, susu, es krim, sayur kol, lobak. Karena jenis makanan tersebut mengandung kalsium lebih dari 100 mg per porsi. Satu cangkir susu contohnya mengandung tidak kurang dari 250 mg kalsium. Ini setara dengan satu porsi lobak. Bayam, ikan kering, cokelat, dan kerang adalah contoh makanan yang mengandung kalsium sedang.
Juga diasarankan untuk menghindari mengkonsumsi secara berlebih terhadap makanan yang diolah/sudah diolah seperti tepung kentang yang dicampur susu, sup yang memakai krim, dan semua makanan yang diolah dengan susu, keju dan cokelat (kakao).

Mengurangi oksalat
Oksalat pada umumnya membentuk kristal dengan kalsium. Oksalat dalam air kemih berasal dari dalam tubuh (endogen), dari makanan yang kita makan serta dari hasil metabolisme vitamin C. meskipun dari makanan porsinya hanya 10 persen (terbanyak dari endogen), namun angka ini sudah cukup menuntut kewaspadaan kita untuk tidak asal santap saja makanan yang kaya oksalat. Makanan yang tinggi oksalatnya seperti bayam, teh, cokelat (kakao), kacang-kacangan dan lain-lain. Kadarnya lebih dari 10 mg per porsinya.

Bagi pasien batu ginjal (terutama batu kalsium oksalat), disarankan diet rendah oksalat (40-50 mg per hari). Selain itu, disarankan mengonsumsi vitamin C tidak lebih dari satu gram per hari, karena terbukti bisa mendorong terbentuknya oksalat dalam tubuh. Sebaliknya, kita tak boleh sampai kekurangan vitamin B6 karena akan memicu peningkatan produksi oksalat dalam tubuh.

Makanan yang banyak mengandung purine adalah yang paling berpengaruh terhadap pembentukan batu ginjal. Batu urat di sini dapat berupa campuran kalsium dan asam urat, atau hanya asam urat saja. Sumber asam urat adalah dari dalam tubuh sendiri (endogen) dan dari makanan seperti daging, hasil laut atau seafood, gandum, beras, dan tepung-tepungan. Pada wanita normal, ekskresi asam urat sebanyak 750 mg per 24 jam, sedangkan pada pria lebih tinggi, yaitu 800 mg. Jika nilai ini terlampaui, maka kita harus lebih waspada.

Mengurangi protein hewani
Protein hewani ternyata juga disebut sebagai hal yang paling besar pengaruhnya terhadap kemungkinan terbentuknya batu. Sebab, protein dapat meningkatkan terbuangnya kalsium dan asam urat dalam air kemih, yang kemudian diikuti dengan menurunnya pH (tingkat keasaman) urine dan pembuangan sitrat.

Urine yang asam dalam waktu lama memudahkan terbentuknya kristal. Rendahnya ekskresi sitrat berarti hilangnya penghambat (inhibator) pembentukan kristal karena sitrat dapat mengikat kalsium dalam air kemih. Rendahnya ekskresi sitrat ini juga disebabkan penyakit mencret menahun, infeksi saluran kemih, rendahnya kadar kalium tubuh (hipokalemia), dan asidosis tubulus ginjal. Olahraga yang kelewat berat juga berpengaruh terhadap eksresi sitrat.

Risiko akibat makan dengan menu protein hewani berlebihan tersebut dapat diperberat lagi kalau disaat bersamaan kita mengonsumsi dalam jumlah tinggi pula lemak dan garam. Sementara itu, kita kurang dalam menyantap makanan berserat tinggi yang mengandung magnesium, fosfat, dan vitamin B6. Bagi penderita disarankan mengonsumsi tidak lebih dari 1,5-1,8 protein per kg bobot badan per hari. Dan juga bagi penderita disarankan untuk mengurangi protein hewani.

Membatasi garam
Hubungan antara garam (ekskresi garam dalam air kemih) dan pembentukan batu pertama ditentukan oleh nisbah (rasio) kadar ekskresi garam dibanding kalsium. Hal ini disebabkan meningkatnya volume ekstraseluler yang akan menghambat re-absorpsi tubulus ginjal terhadap kalsium. Setiap peningkatan 100 mg garam dalam makanan dapat meningkatkan 25-30 mg kalsium dalam urine. Keluarnya kalsium dari air kemih karena garam ini memudahkan terbentuknya kristalisasi ikatan kalsium urat oleh natrium (sodium). Dampak buruk lain akibat konsumsi garam yang berlebihan adalah menurunnya keluaran sitrat. Padahal seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, zat ini penting untuk menghambat terjadinya kristalisasi. Disarankan, terutama terhadap penderita batu kalsium dan urat, untuk tidak memakan garam lebih dari 100 meq (kira-kira 6 garam) dapur per hari.

Banyak minum air 
Makin kurang seseorang minum air (terutama air putih), makin kurang pula air kemih yang terbentuk. Keadaan ini akan menyebabkan kejenuhan zat-zat kandungannya makin tinggi yang akhirnya akan mempermudah terbentuknya batu. Maka dari itu, kita dianjurkan untuk minum air yang banyak karena memang inilah cara satu-satunya modifikasi gizi atau diet yang telah disetujui di seluruh dunia untuk segala jenis penyakit batu ginjal.
Jumlah yang disarankan adalah jumlah yang dapat menghasilkan minimal 2 liter air per 24 jam (hari). Umumnya untuk ini diperlukan sedikitnya minum 2-3 liter per hari dan terbagi rata selama sehari. Umumnya, 35 persen penderita batu ginjal dikarenakan minum air kurang dari 1 liter per harinya. Semua jenis minuman diperbolehkan, kecuali susu, teh, dan lainnya yang dapat menyebabkan ekskresi oksalat tinggi. Yang paling bagus adalah minum air putih sebanyak-banyaknya.


0 komentar:

Post a Comment